Saturday, 16 January 2016

Untuk Para Ibu, Jangan Panaskan Ulang 6 Jenis Makanan Ini


Bagi ibu rumah tangga, menghangatkan kembali makanan sisa atau makanan yang tidak sempat dimakan mungkin menjadi kegiatan rutin tiap hari. Hal tersebut dianggap lumrah, namun tanpa disadari ternyata mengkonsumsi makanan yang sudah lama disimpan dan menghangatkannya kembali sangat tidak dianjurkan untuk beberapa masakan.

Mengapa? Karena beberapa makanan bisa berubah komposisinya setelah dipanaskan ulang sehingga hilang kandungan gizinya, dan bahkan bisa menjadi beracun. Berikut ini makanan yang tidak dianjurkan untuk dihangatkan kembali:

Jamur

Masakan dengan bahan Jamur sebaiknya dimakan dengan segera ketika sudah dimasak, dan jika dibiarkan lama lebih baik memakannya pada kondisi dingin apa adanya, jangan dipanaskan ulang. Jika dipanaskan ulang, akan ada perubahan dalam komposisi proteinnya, dan bahkan ada perubahan rasa. Akibatnya dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, dan kehilangan manfaat gizi yang terkandung pada jamur.

Ayam

Sama seperti jamur, jika dipanaskan ulang daging ayam akan berubah komposisi proteinnya. Oleh karena itu, jika anda ingin menghangatkannya kembali tidak dianjurkan memanaskan ulang pada suhu tinggi, cukup dengan api kecil dengan waktu singkat hingga masakan terasa cukup hangat.

Kentang

Kentang adalah makanan yang sangat bergizi yang tidak dianjurkan untuk dipanaskan ulang karena kandungan gizinya akan hilang, dan bahkan jika dipanaskan berulang-ulang kemungkinan akan menjadi beracun. Makan segera setelah dimasak atau makan dalam kondisi dingin tanpa perlu memanaskannya kembali. 

Bayam

Bayam adalah makanan yang mengandung banyak nitrat, yang jika dipanaskan berulang kali akan mengubah kandungan nitrat menjadi nitrit. Nitrit berpotensi karsinogenik (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia, jadi sangat dianjurkan agar hanya memakan masakan bayam dalam kondisi segar, makanlah segera setelah masakan matang. Hindari makan masakan bayam yang sudah tersimpan lama, dan jangan menghangatkannya untuk dimakan ulang.

Seledri

Seledri paling sering digunakan untuk sup, seledri juga mengandung nitrat yang akan berubah jadi nitrit yang sifatnya karsinogenik (pemicu kanker) jika dipanaskan ulang. Jika anda ingin memanaskan ulang sup anda sebaiknya buang terlebih dahulu potongan-potongan seledrinya.

Telur

Telur adalah makanan berisiko tinggi jika dipanaskan ulang. Telur akan menjadi sangat beracun jika terkena paparan suhu tinggi secara berulang. Terutama telur yang dimasak dengan cara direbus atau dimasak dalam kondisi bulat dengan bagian kuningya tetap di dalam.
Itulah beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk dipanaskan ulang. Silakan bagikan ke facebook agar terbaca oleh ibu-ibu yang lain. Sumber vemale.com


Wednesday, 13 January 2016

Penyakit Kulit Yang Sering Diderita Anak


Anak kecil sangat rentan terhadap penyakit kulit. Apalagi, beberapa penyakit kulit disebabkan oleh bakteri jahat dan sistem kekebalan tubuh anak masih lemah untuk melawannya. Tandanya pun beragam, mulai dari kemerahan hingga bintik-bintik. Kondisi tersebut bisa jadi adalah gejala infeksi atau alergi.
Seperti yang dijelaskan oleh MeetDoctor.com, berikut ini adalah beberapa penyakit kulit yang paling sering mengenai anak-anak beserta gejalanya:
  • Biang keringat

    Penyebab biang keringat adalah tersumbatnya saluran keringat. Adapun gejalanya antara lain bintik-bintik seperti jerawat di beberapa bagian tubuh, seperti kepala, leher dan bahu. Biang keringat biasanya disebabkan pakaian yang terlalu tebal, panas, atau tidak menyerap keringat.
  • Kurap

    Infeksi kulit yang disebabkan jamur yang hidup di dalam kulit mati, rambut, dan jaringan kuku. Gejalanya adalah kulit kemerahan dan bersisik, lalu membentuk pola seperti cincin. Kulit pun terkelupas, gatal dan melepuh. Penularan kurap dapat terjadi saat bersentuhan dengan orang lain atau hewan yang terkena kurap. Cara pengobatan kurap adalah salep anti jamur.
  • Impetigo

    Kurang menjaga kebersihan membuat anak rentan terkena impetigo yang disebabkan infeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus. Impetigo membuat kulit menjadi kemerahan atau melepuh yang berisi cairan dan berkerak. Usahakan agar anak tidak menggaruk sebab impetigo bisa menyebar ke bagian kulit lain. Penularan impetigo dapat melalui sentuhan kulit atau berbagi barang seperti handuk dan mainan. Anda dapat menggunakan obat antibiotik untuk menghentikan penyebarannya.
  • Kutil

    Kutil dapat menular dengan bersentuhan dengan orang lain yang terinfeksi papilloma, penyebab kutil. Kutil biasanya tumbuh di tangan atau di jari. Cegah penyebaran kutil dengan mencabutnya hingga ke akar dan balut dengan perban.
Oleh karena itu Ladies, alangkah baiknya jika Anda selalu memantau kebersihan tubuh anak untuk mencegah penyakit kulit ini. sumber Vemale.com

Bunda, Inilah Kanker Pada Anak, Gejala Dan Penyebabnya Yang Sering Diabaikan


Salah satu penyakit mematikan yang ditakuti oleh hampir semua orang adalah penyakit kanker. Perlu kita ketahui, kanker saat ini tidak hanya berisiko pada orang dewasa saja. Beberapa study menemukan bahwa anak-anak juga rentan dan berisiko terhadap kanker. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah penderita kanker yang masih berusia anak-anak. Dilansir dari laman cancer.gov, ada 3 jenis kanker paling umum yang diderita anak-anak. Sayangnya, orang tua sering mengabaikan kanker pada anak dan menganggapnya sebagai sakit biasa saja. Apa saja kanker tersebut, bagaimana gejala dan penyebab yang sering diabaikan tersebut? berikut akan kami jelaskan. Kanker Apa Saja Berisiko Pada Anak? Dari berbagai kasus dan data penelitian, anak-anak lebih rentan terhadap beberapa jenis kanker antara lain adalah kanker darah (leukimia), kanker yang menyerang sistem kekebalan tubuh (limfoa) dan tumor ganas. Tumor ganas sendiri biasanya menyerang tulang, otak, mata, hati, jantung, pusat saraf serta sel jaringan dalam tubuh. Meskipun jumlah penderita kanker pada anak tak sebanyak jumlah penderita kanker pada orang dewasa, data penelitian menyebutkan jika jumlah penderita kanker pada anak terus meningkat setiap tahunnya. Ketika kanker pada anak bisa dideteksi sejak dini, beberapa penelitian dan pusat kesehatan menyebutkan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Ya, walau penderita kanker pada anak tidak sepenuhnya sembuh total, ketika kanker bisa diketahui sejak dini maka si penderita bisa mendapatkan kesempatan hidup lebih lama. Untuk membuat penderita kanker bisa pulih dengan baik, perlu adanya dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya. Membuat penderita kanker terutama anak untuk selalu bahagia setidaknya bisa membuat anak menjadi lebih kuat dalam menghadapi kanker yang dideritanya. Waspada Bunda, Inilah Gejala Kanker Pada Anak Hampir sama dengan orang dewasa, gejala kanker pada anak juga sangat sulit untuk dideteksi dan sering kali diabaikan. Namun, ketika anak mengalami bengkak di tubuh tanpa penyebab jelas, anak mengalami nyeri badan, badan panas atau flu yang tidak kunjung sembuh, luka di tubuh tanpa penyebab jelas, berat badan anak turun lebih cepat, anak tidak nafsu makan dan sering mengeluh sakit, hal ini bisa jadi sebagai gejala kanker. Bukan hanya itu saja, ketika anak kemungkinan besar berisiko kanker darah, anak akan mengalami pendarahan pada tubuhnya. Anak juga akan menjadi lemah dan lunglai. Jika mengalami gejala ini, untuk memastikan bagaimana kondisi kesehatan anak yang sebenarnya, orang tua perlu mengajak anak untuk periksa ke rumah sakit atau dokter terdekat. Ketika penyakit anak bisa dideteksi sejak dini, pengobatan terbaik bisa dilakukan sejak dini dan anak pun akan pulih dengan baik. Apa Saja Penyebab Kanker Pada Anak? Dari beberapa kasus diketahui bahwa 5 persen dari semua penderita kanker memiliki orang tua atau keluarga yang memiliki riwayat kanker. Gen yang diwariskan dari orang tua disinyalir membawa sel kanker pada tubuh anak dan inilah yang dipercaya sebagai salah satu penyebab kanker pada anak. Meski begitu, gen tidak selalu menjadi penyebab utama dari risiko kanker pada tubuh. Sebuah study menyebutkan jika janin yang tumbuh dalam rahim seorang ibu dimana ibu ini tengah menderita kanker kemungkinan besar akan adanya risiko kanker pada anak. Adanya gen khusus yang membuat sel kanker tumbuh di tubuh juga dipercaya sebagai penyebab penyakit kanker. Lebih jauh, adanya radiasi dari bahan kimia dan bom atom atau nuklir juga bisa mempertinggi risiko kanker pada anak. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat, penggunaan bahan makanan dan keperluan sehari-hari yang mengandung pestisida serta berbagai zat kimia lain adalah penyebab lain dari kanker pada anak yang sering kali diabaikan. Bunda, jika menemukan gejala dan tanda-tanda bahwa buah hati kurang sehat atau sejenisnya, cobalah untuk memeriksakannya ke dokter terdekat dan jangan sekali-kali mengabaikannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya. :) sumber: Vemale.com

Tuesday, 12 January 2016

Pentingnya membersihkan pusar sendiri

Orang sering kali mengabaikan kebersihan pusar. Padahal, membersihkan pusar secara teratur akan berdampak baik bagi kesehatan. Sayangnya, banyak mitos menyebut membersihkan pusar malah bikin sakit. Tentu saja, membersihkan pusar akan bikin sakit itu hanya mitos belaka. Sama seperti anggota tubuh lain, pusar juga butuh dibersihkan. Sebab, dalam pusar banyak berkumpul bakteri, keringat, sabun, kotoran dan debu. Jika tak dibersihkan mengakibatkan infeksi, bahaya bukan. Seperti merdeka.com lansir dari Women's Health Mag, Selasa (12/1), sebuah penelitian di North Carolina State University bahkan mengungkap bahwa rata-rata dalam pusar terdapat 67 jenis bakteri. Karena itu, agar tidak ada bakteri, sebaiknya rajin dibersihkan. Bagaimana cara membersihkan kotoran pusar yang benar? Alexandria V. Booth, M.D, ahli kulit dari HealthCare Partners menjelaskan bahwa pusar bisa dibersihkan secara teratur saat mandi, yaitu dengan dibasuh menggunakan air. Namun jika lubang pusar Anda cukup dalam, Anda juga harus membersihkannya sekali seminggu dengan cotton bud menggunakan sabun, air, atau alkohol. Bagi yang memiliki pusar menonjol keluar, membersihkannya saat mandi saja sudah cukup. Jika pusar Anda sudah sangat lama tak pernah dibersihkan dan tak bisa dibersihkan sendiri, atau bahkan memiliki tanda-tanda infeksi, sebaiknya segera temui dokter atau ahli kulit untuk membersihkannya dan merawatnya untuk Anda. Tak perlu malu, karena ini juga penting untuk kesehatan Anda.